Aku Masih Beruntung
“Semalang-malangnya
orang pasti ada untungnya.” Sepenggal kalimat yang dikatakan oleh salah
seorang teman mama. Awalnya saya berfikir, bagaimana bisa orang yang
terkena sebuah kemalangan tetapi masih untung. Setelah saya
renung-renungkan, ternyata ada benarnya kalimat tersebut.
Contohnya
saja kejadian yang menimpa kakak saya, hari senin yang lalu dia
mengalami kecelakaan hebat yang mengakibatkan kepalanya mengalami
benturan sehingga ada penggelembungan pada otaknya dan luka-luka di
sekujur wajahnya. Saat teman mama tersebut menjenguk, beliau mengatakan,
“Untung hanya wajahnya yang bengkak, bukan tangan dan kakinya, sehingga
kakak saya masih dapat beraktivitas seperti biasa.”, “Untung kaca
helmnya tidak pecah, soalnya ada sodara saya yang tabrakan motor, kaca
helmnya pecah, serpihan kaca helm menancap di pelipisnya. Jadi harus
operasi untuk mengambilnya.” Dan berbagai keuntungan-keuntungan lainnya.
Setelah
saya pikir-pikir, benar juga ya. Kita patut bersyukur dalam segala hal.
Baik dalam untung maupun malang, karena tidak selamanya kemalangan yang
menimpa kita selalu berakibat buruk. Kita patut bersyukur dengan apa
yang terjadi dalam diri kita, karena jika kita melihat kondisi orang
lain, masih banyak yang berada di bawah kita, masih banyak yang lebih
menderita dari kita. Dan yang pasti ada pelajaran berharga yang dapat
kita petik dari setiap peristiwa yang kita hadapi. Dengan sakitnya kakak
saya, akhirnya saya bisa merasakan kebersamaan keluarga. Selama ini
kami sibuk masing-masing, tidak pernah bisa berkumpul semua keluarga dan
merasakan kehangatan keluarga.
Jadi
mengucap syukurlah dengan apa yang kita hadapi. Lihatlah keluar biar
kita dapat merasa lebih beruntung. Jangan terfokus hanya pada kesakitan
atau masalah kita, tapi keluarlah dari cara berpikir kita, karena
sebenarnya kita masih beruntung.
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu
I Tesalonika 5 : 18