Rabu, 31 Oktober 2012

Aku Masih Beruntung

Aku Masih Beruntung


“Semalang-malangnya orang pasti ada untungnya.” Sepenggal kalimat yang dikatakan oleh salah seorang teman mama. Awalnya saya berfikir, bagaimana bisa orang yang terkena sebuah kemalangan tetapi masih untung. Setelah saya renung-renungkan, ternyata ada benarnya kalimat tersebut.
Contohnya saja kejadian yang menimpa kakak saya, hari senin yang lalu dia mengalami kecelakaan hebat yang mengakibatkan kepalanya mengalami benturan sehingga ada penggelembungan pada otaknya dan luka-luka di sekujur wajahnya. Saat teman mama tersebut menjenguk, beliau mengatakan, “Untung hanya wajahnya yang bengkak, bukan tangan dan kakinya, sehingga kakak saya masih dapat beraktivitas seperti biasa.”, “Untung kaca helmnya tidak pecah, soalnya ada sodara saya yang tabrakan motor, kaca helmnya pecah, serpihan kaca helm menancap di pelipisnya. Jadi harus operasi untuk mengambilnya.” Dan berbagai keuntungan-keuntungan lainnya.
Setelah saya pikir-pikir, benar juga ya. Kita patut bersyukur dalam segala hal. Baik dalam untung maupun malang, karena tidak selamanya kemalangan yang menimpa kita selalu berakibat buruk. Kita patut bersyukur dengan apa yang terjadi dalam diri kita, karena jika kita melihat kondisi orang lain, masih banyak yang berada di bawah kita, masih banyak yang lebih menderita dari kita. Dan yang pasti ada pelajaran berharga yang dapat kita petik dari setiap peristiwa yang kita hadapi. Dengan sakitnya kakak saya, akhirnya saya bisa merasakan kebersamaan keluarga. Selama ini kami sibuk masing-masing, tidak pernah bisa berkumpul semua keluarga dan merasakan kehangatan keluarga.
Jadi mengucap syukurlah dengan apa yang kita hadapi. Lihatlah keluar biar kita dapat merasa lebih beruntung. Jangan terfokus hanya pada kesakitan atau masalah kita, tapi keluarlah dari cara berpikir kita, karena sebenarnya kita masih beruntung.

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu
I Tesalonika 5 : 18


Teruslah Belajar

TERUSLAH BELAJAR

Teruslah Belajar

Bagaimana serang murid bisa pintar tanpa belajar? Tentunya dengan bantuan seorang guru yang memberikan pelajaran di sekolah. Seorang guru lebih menang semalam dari muridnya. Sebelum memberikan pelajaran esok hari, seorang guru akan mempelajarinya agar dapat menguasai materi sebelum diajarkan keesokan harinya.
Orang yang ingin maju dan ingin lebih unggul daripada yang lain adalah orang-orang yang mau menerima didikan. Didikan itu selalu membangun lewat pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, saran, kritik, nasehat, atau pun dalam bentuk yang lain.
Mungkin saat ini Tuhan mempercayakan kita untuk mengajar orang lain lewat peran kita sebagai seorang guru, orang tua, sahabat, pengurus gereja, pembimbing kelompok kecil atauapun melalui peran lainnya. Kita harus terus belajar akan kebenaran firman Tuhan dan melakukannya. Semakin kita dekat dengan Tuhan maka semakin banyak aksi-aksi ilahi yang terjadi dalam hidup kita.
Melalui pemgalaman, maka kita sudah belajar tentang kehidupan yang kita lalui dengan Tuhan sehingga kita mampu menjawab persoalan nyata yang menimpa kehidupan orang lain.
Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan mengajar.
1 Timotius 4:13

Selasa, 30 Oktober 2012

Pelajaran Tersenyum

PELAJARAN TERSENYUM

Saya adalah seorang yang mudah bersahabat, selalu tersenyum pada setiap orang, dan menyapa “hallo”. Saya pikir, tugas ini sangatlah mudah. Segera setelah menerima tugas itu, saya bersama suami dan anak bungsu saya pergi ke restoran McDonald’s. Waktu itu pagi di bulan Maret yang sangat dingin dan kering.
Kami berdiri dalam antrian menunggu untuk dilayani. Tiba-tiba semua orang di sekitar kami menyingkir, bahkan suami saya ikut menyingkir. Saya tidak bergerak sama sekali. Suatu perasaan panik menguasai diri saya. Saya berbalik untuk melihat mengapa mereka semua menyingkir. Ketika itulah saya membaui suatu “bau badan kotor” yang sangat menyengat. Tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma.

Ketika saya memandang laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri dekat dengan saya, ia “tersenyum”. Matanya berwarna biru langit indah seakan berharap untuk dapat diterima. “Good day,” katanya sambil menghitung beberapa koin yang telah ia kumpulkan. Lelaki yang kedua berdiri di belakang temannya. Tangan bergerak-gerak aneh. Saya menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita keterbelakangan mental. Sedangkan lelaki bermata biru adalah penolongnya. Saya menahan haru ketika berdiri di sana bersama mereka. Wanita muda di counter menanyai pesanan lelaki itu. Yang lalu dijawabnya, “Kopi saja, nona” karena hanya itulah yang mampu mereka beli. Asal tahu saja, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, kita harus membeli sesuatu. Ia hanya ingin menghangatkan badan.
Kemudian saya benar-benar merasakan desakan yang sedemikian kuat sehingga saya hampir saja merengkuh dan memeluk lelaki kecil bermata biru itu. Tetapi saya menyadari bahwa semua mata di restoran menatap saya, menilai semua tindakan saya. Saya tersenyum dan berkata pada wanita di belakang counter untuk memberikan pada saya dua paket makan pagi lagi dalam nampan terpisah.
Kemudian saya berjalan melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu sebagai tempat istirahatnya. Saya meletakkan nampan itu di atas meja. Saya menyentuh tangan tangan dingin lelaki bermata biru itu. Ia melihat ke arah saya, dengan air mata berlinang ia berkata “Terima kasih.”
Saya menepuk tangannya dan berkata, “Saya tidak melakukannya untukmu. Tuhan berada di sini bekerja melalui diriku untuk memberimu harapan.” Saya mulai menangis ketika saya berjalan meninggalkannya dan bergabung dengan suami dan anak saya. Ketika saya duduk, suami saya tersenyum dan berkata, “Itulah sebabnya mengapa Tuhan memberikan kamu kepadaku, Sayang. Untuk memberiku harapan.” Kami saling berpegangan tangan. Saat itu kami tahu bahwa hanya karena rahmat-Nyalah kami dapat memberikan sesuatu pada orang lain. Hari itu, cahaya kasih Tuhan yang murni dan indah ditunjukkan pada saya.
——–
Saya kembali ke kampus, pada hari terakhir kuliah, dengan cerita ini di tangan. Saya menyerahkan “proyek” itu dan dosen membacanya. Kemudian ia memandang saya dan berkata, “Bolehkan saya membagikan ceritamu kepada yang lain?” Saya mengangguk perlahan. Kemudian ia meminta perhatian dari kelas. Ia mulai membaca dan saat itu saya tahu bahwa kami, sebagai manusia dan bagian dari Tuhan, membagikan pengalaman ini untuk menyembuhkan dan untuk disembuhkan.
Dengan caraku sendiri saya telah menyentuh orang-orang yang ada di McDonald’s, suamiku, anakku, guruku, dan setiap jiwa yang menghadiri ruang kelas di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan satu pelajaran terbesar yang pernah saya pelajari : “Penerimaan Tanpa Syarat”. Banyak cinta dan kasih sayang yang dikirimkan kepada setiap orang yang mungkin membaca cerita ini dan mempelajari bagaimana untuk “Mencintai Sesama Dan Memanfaatkan Benda-Benda – Bukannya Mencintai Benda Dan Memanfaatkan Sesama

Temukan Cinta Dalam Pekerjaan

Temukan cinta dalam pekerjaan




Bila anda tak mencintai pekerjaan Anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi menggembirakan. Bila Anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja Anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor Anda. ini mendorong Anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi. Bila toh Anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja Anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga. Namun, bila Anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yang bisa Anda cintai dari kerja Anda; tanaman penghias, meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela.
Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa Anda cintai dari pekerjaan Anda, maka mengapa Anda ada di situ ??? Tak ada alasan bagi Anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain melakukan pekerjaan dgn  cinta yang tulus.

Rabu, 24 Oktober 2012

Kau Istimewa


Tuhan yang membentuk kita saja mengatakan bahwa kita sungguh amat baik, tetapi kenapa kita sering merasa kurang baik? Selalu merasa kurang dan kurang, selalu membandingkan diri kita dengan orang lain.
Banyak orang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk meratapi keterbatasan, kelemahan, kegagalan dalam dirinya. Tetapi hanya sedikit orang yang menghabiskan waktu untuk menggali mutiara terpendam dalam dirinya. Mungkin inilah sebabnya banyak orang yang tidak mampu mencapai titik maksimal dalam kehidupannya.
Jadi daripada kita menghabiskan waktu terlalu banyak untuk menggerutu, menyesali keadaan, mulaikah temukan sebanyak mungkin mutiara terpendam dalam diri kita. Carilah, temukan, galilah, pergunakanlah, dan kita akan menjadi orang yang luar biasa. Ingat, pada dasarnya Tuhan menciptakan kita semua istimewa. Kau istimewa..

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Yesaya 43 : 4


Senin, 22 Oktober 2012

Aku Mengasihi Musuhku

Aku Mengasihi Musuhku..

Aku Mengasihi Musuhku.. Sebuah kalimat yang WOW banget menurut saya, mengasihi seorang yang jelas-jelas menjadi musuh kita. Mengasihi orang yang pernah melukai kita. Mengasihi orang yang tidak kita suka. Mengasihi orang yang jelas-jelas lawan kita. Mengasihi orang yang sangat menyebalkan.
Jika seseorang boleh memikih, pastilah mereka memilih untuk tidak berurusan dengan mereka. Dan jika musuh tersebut terkena musibah atau masalah yang berat, tidak jarang kita mengucap syukur atas masalah yang telah ditimpanya.
Manusiawi memang, tetapi Tuhan tidak menghendaki demikian dari kita. Tuhan ingin kita mengasihi musuh kita. Dalam Amsal 24 ayat yang ke 17 dikatakan demikian,
Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok.
Memang tidak mudah untuk mengatakan aku mengasihimu pada orang yang telah melukai kita. Tetapi mau tidak mau, kita harus melakukannya karena ini adalah perintah Allah. Tuhan melarang kita untuk tertawa di atas penderitaan musuh kita. Terus bagaimana kita melakukannya?  Lakukan pertobatan yang sesungguhnya dan minta Tuhan pulihkan hati kita supaya kita dapat mengatakan aku mengasihi musuhku.

Senin, 15 Oktober 2012

Allah Turut Bekerja



Allah Turut Bekerja
Dalam kisah perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Allah terbukti telah bekerja untuk bangsa itu. Allah bekerja sama dengan Musa untuk membawa bangsa Isarael keluar dari tanah Mesir. Saat di tengah perjalanan, Allah juga melakukan aksi ilahi yaitu dengan membelah laut sehingga bangsa Israel dapat menyeberanginya.
Allah juga bekerja dalam kehidupan kita dan sering kali mengajak kita bekerja sama untuk mewujudkan rencanaNya dalam kehidupan kita. Allah juga akan memberikan mujizat-mujizatNya bagi kehidupan kita.
Terkadang Allah juga mengijinkan berbagai macam penderitaan itu datang kepada hdup kita. Penderitaan merupakan alat yang dipakai Tuhan untuk memberikan berkatNya. Percayalah bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita akan mendatangkan kebaikkan bila kita percaya kepada Allah.

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Roma 8:28


Jumat, 12 Oktober 2012

Fungsi Firman Tuhan



Ada seorang kakek yang setiap hari selalu memberi nasihat kepada cucu-cucunya. Nasihat-nasihat itu selalu diberikan pagi hari sebelum cucu-cucunya berangkat ke sekolah. Respon mereka pun berbeda. Ada yang mendengarkan dan memahami, ada yang acuh, bahkan ada yang pergi begitu mendengar kakek mulai membuka mulut.
Selama kakek masih ada dengan nasihat-nasihatnya,kehidupan mereka masih bisa terkontrol dan segera kembali ke tingkah laku yang benar. Akan tetapi maut elah merenggut nyawa kakek itu. Kakek meninggal dan para cucu merasa sangat kehilangan.
Saat dewasa mereka menjadi 3 pribadi yang berbeda. Yang pertama selalu mendengar nasihat dengan benar dan melakukannya, akhirnya dia menjadi orang yang sukses secara jasmani maupun rohani. Yang kedua menjadi orang biasa saja karena tidak memperhatikan didikan dengan baik. Dan yang terakhir menjadi penjahat karena menolak didikan.
Nasihat kakek mempunyai fungsi yang sama dengan Firman Tuhan yaitu sebagai petunjuk yang benar dan membawa kita kepada kesuksesan baik jasmani maupun rohani.
Bila Firman itu tiada, maka tidak aakan ada lagi anak-anak terang ataupu jalan keselamatan. Semua akan binasa karena tak seorang pun mendadap didikan yang baik. Bersyukurlah bahwa firman itu masih ada dan jangan biarkan firman itu menjadi pajangan atau aksesoris pada saat ke gereja. Baca dan lakukanlah!

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Mazmur 119:105


Rabu, 10 Oktober 2012

Mintalah kepada Tuhan


Kita tentu pasti memiliki banyak keinginan yang ingin dipenuhi dalam menjalani kehidupan. Dari keperluan pokok sampai keperluan penunjang. Kita pasti akan menemui banyak jalan buntu dan berbagai macam kesulitan untuk mendapatkan sesuatu.
Ada rasa takut, kuatir, kecewa, atau rasa-rasa yang lainnya. Bila kita memintanya kepada manusia, maka bisa jadi dia akan memberikannya atau malah sebaliknya yaitu kita tidak akan mendapatkan apapun.
Mintalah terlebih dahulu kepada Bapa di sorga. Utarakanlah semua keinginan kita kepadanya. Tuhan akan memberi apa yang kita minta melalui berbagai macam cara. Tuhan bisa menggunakan apa aja sebagai saran untuk memberkati kita secara lahir mau pun batin.
Terkadang Tuhan memberi jawaban tidak atas permintaan kita. Itu bukan berarti Allh tidak mengasihi kita. Justru lewat penolakan itulah Tuhan menunjukkan kasihnya kepada kita. Tuhan mengerti mana yang baik dan yang tidak.
Pandangan Allah berbeda dengan pandangan kita. Apa yang menurut kita baik, belum tentu aik pula di mata Allah. Jadi serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah bahwa Ia akan memberikan yang terbaik dalam hidup kita.

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

Mazmur 37:5


Selasa, 09 Oktober 2012

Allah Penjaga



Ada sebuah kesaksian sederhana. Malam itu ada seorang teman baru saja mengikuti ibadah di lingkungan. Dia tergolong orang yang rajin melayani di ibadah-ibadah raya gereja.
Malam itu, sepulang dari ibadah, ia bersama temannya mengunjungi salah satu pertokoan yang lumayan ramai apalagi di depan ada tulisan “bebas parkir”. Meraka berdua sangat menikmati saat-saat berbelanja di dalam. Ketika akan pulang, mereka tak menemukan kunci motor. Mereka berpikir mungkin terjatuh di dalam.
Saat kembali mengecek motor, ternyata kunci itu masih terpasang pada jok bagian belakang. Mereka tertegun bukan karena kelalaian, akan tetapi motor dan kuncinya masih ada, padahal tempat begitu ramai tanpa ada tukang parkir yang memantau kendaraan yang terparkir.
Allah sangat memperhatikan hal-hal terkecil dalam kehidupan kita. Dan Allah tidak akan membiarkan orang lain mengambilnya dari kita. Bila kita bersungguh-sungguh untuk menjaga hubungan kita dengan Tuhan, maka Tuhan juga akan sungguh-sungguh menjaga kita sampai hal terkecil sekalipun.

Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan;

Mazmur 37:39


Mengalah Bukan Berarti Kalah



Pernahkah kita melihat dua anak kecil, kakak beradik, sedang memperebutkan sesuatu? Terkadang rekasi yang mereka timbulkan berbeda-beda. Ada yang tetap mempertahankan apa yang dipegangnya, ada yang memangis, ada juga yang memberikannya dengan tulus.
Bagaimana dengan orang-orang dewasa? Apa yang terjadi saat salah satu anggota keluarga kita mendapatkan harta warisan yang lebih besar dari kita? Mampukah kita untuk mengalah?
Bagaimana dengan pertengkaran suami istri? Bila tak ada salah satu yang mengalah maka akan berujung pada perpisahan atau perceraian. Kekerasan hanya akan memecah belah dan bukan menyatukan.
Ada kalanya diam itu menjadi sangat mahal dan berarti dalam suatu hubungan. Mengalah bukan berarti kalah. Mengalah adalah salah satu bentuk kasih yang dapat kita berikan bagi orang-orang di sekitar kita.
Cobalah untuk mengasihi. Mengasihi dengan cara Kristus. Dengan rendah hati. Tidak selamanya masalah itu terselasaikan dengan kekerasan, melainkan dengan kerndahan hati.

Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.

Amsal 13:24


Minggu, 07 Oktober 2012

Badai Besar



Kita pasti sudah kerap mendengar cerita tentang Yunus. Dalam perjalanannya yang tidak taat akan perintah Tuhan, kapal yang Yunus tumpangi terancam oleh badai besar. Yunus pun dilempar ke laut dan seketika itu juga Tuhan mengirim seekor ikan yang sangat besar. Ikan itu pun menelan Yunus selama 3 hari dalam perut.
Pada waktu itu, Yunus berpikir bahwa dia akan mati, akan tetapi semua yang dipikirkannya telah salah. Dia masih bisa hidup di dalam perut ikan itu dan berdoa dalam keheningan. Badai dan ikan besar itulah yang dipakai Tuhan untuk membuat Yunus tetep taat kepadaNya.
Kita sering berpikir bahwa masalah besar akan membuat hidup kita binasa. Kehilangan pekerjaan, masalah ekonomi, kandasnya hubungan percintaan, atau masalah kehidupan yang lain telah membuat kita begitu putus asa dan hilang pengharapan.
Sadarkah kita bahwa semua “badai besar” dalam kehidupan kita merupakan alat yang dipakai Tuhan untuk mengembalikan jalan kita ke jalan yang benar? “Badai besar” dan “ikan besar” pun taat pada Yesus, dan percayalah bahwa apa pun kondisi yang kita alami saat ini adalah merupakan kehendak Bapa untuk membawa kita keluar dari kebinasaan

Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

Yunus 1:17


Selasa, 02 Oktober 2012

Bulan Baru, Semangat Baru



Sudahkah anda menyambut hari baru di bulan yang baru ini dengan semangat yang baru? Tuhan menciptakan hari ini untuk kita nikmati dengan melakukan segala sesuatu yang terbaik. Tuhan tidak pernah menciptakan hari yang buruk, semua hari itu baik karena Tuhan selalu memberikan berkat yang baru setiap paginya.
Awali hari dengan doa. Doa di dalam Roh Kudus akan mengungkapkan keluhan-keluhan yang tak terucapkan. Berdoa di pagi hari merupakan kunci utama untuk membuka pintu-pintu berkat.
Bersukacitalah di bulan yang baru. Tidak ada alasan yang tepat bagi kita untuk kecewa. Tuhan menjadikan semuanya baik. Tuhan menyertai setiap langkah kita. Tuhan selalu memberikan kebahagiaan lebih banyak dibanding dengan ujian yang kita lewati.
Selesaikan hari ini dengan baik. Jangan kuatir akan hari esok. Tuhan sudah merancang segala sesuatu dengan baik utnuk kita lalui setiap harinya. Bersyukurlah bila kita masih ada sampai hari ini, semua karena kasih kemurahan Allah kepada kita.

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Matius 6:34