Selasa, 09 Oktober 2012

Mengalah Bukan Berarti Kalah



Pernahkah kita melihat dua anak kecil, kakak beradik, sedang memperebutkan sesuatu? Terkadang rekasi yang mereka timbulkan berbeda-beda. Ada yang tetap mempertahankan apa yang dipegangnya, ada yang memangis, ada juga yang memberikannya dengan tulus.
Bagaimana dengan orang-orang dewasa? Apa yang terjadi saat salah satu anggota keluarga kita mendapatkan harta warisan yang lebih besar dari kita? Mampukah kita untuk mengalah?
Bagaimana dengan pertengkaran suami istri? Bila tak ada salah satu yang mengalah maka akan berujung pada perpisahan atau perceraian. Kekerasan hanya akan memecah belah dan bukan menyatukan.
Ada kalanya diam itu menjadi sangat mahal dan berarti dalam suatu hubungan. Mengalah bukan berarti kalah. Mengalah adalah salah satu bentuk kasih yang dapat kita berikan bagi orang-orang di sekitar kita.
Cobalah untuk mengasihi. Mengasihi dengan cara Kristus. Dengan rendah hati. Tidak selamanya masalah itu terselasaikan dengan kekerasan, melainkan dengan kerndahan hati.

Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.

Amsal 13:24


Tidak ada komentar:

Posting Komentar