Senin, 31 Desember 2012

Terlambat 1 Menit


Terlambat 1 Menit

Terlambat 1 Menit
Seorang pria sedang berlari menuju sebuah loket. Setelah mendapatkan sebuah tiket, pria tersebut berlari mendekati sebuah tempat pemberhentian kereta. Namun betapa kecewanya ketika di dapatinya kereta yang telah dikejarnya dengan sangat lela itu sudah pergi satu menit yang lalu.
Sejak hari itu, karirnya menjadi hancur karena waktu itu adalah hari pertama bagi dirinya untuk presentasi yang menentukan nasibnya dalam sebuah jabatan yang ia duduki. Kini ia harus bersusah payah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kadang ia harus merelakan perutnya tanpa makanan selama dua hari.
Waktu satu menit ternyata sangat berharga bagi pria itu dimana waktu itu merupakan kunci kesuksesannya. Lalu bagaimana dengan kita? Masihkah ada artinya satu menit itu bagi kehidupan kita? Pernahkah kita berpikir dalam hitungan menit, semua hal yang kita miliki dapat lenyap seketika?
Iblis mampu mengambil semua yang kita miliki dalam hitungan detik, bahkan nyawa kita pun dapat dengan mudah diambilnya. Maka dari itu kita membutuhkan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Bila kita hidup di dalam Tuhan, maka Tuhan akan menjaga setiap hari-hari kita. Tuhan tidak akan mengambil seperti halnya iblis, namun Tuhan selalu memberkati hidup kita.
TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau
Bilangan 6:24

Rabu, 12 Desember 2012

Melampaui Masa Sukar

Melampaui Masa Sukar

Melampaui Masa Sukar
Dalam suatu kehidupan pasti ada masa-masa sukar. Masa-masa dimana kita akan mengalami berbagai macam masalah yang akan merenggut semua damai sejahtera yang kita miliki. Banyak orang beranggapan bahwa masa sukar adalah penyebab hilangnya suka cita.
Tidak sedikit orang yang mengalami depresi sebelum menemui masa-masa seperti itu. Mereka sama sekali tidak ingin mengalami hal terburuk dalam kehidupan mereka sehingga pikiran dan tenaga terfokus untuk menghindari setiap masalah dan himpitan yang akan atau telah terjadi.
Kita tidak peru kuatir terhadap setiap masalah yang terjadi atau bahkan yang belum terjadi dalam kehidupan kita. Hadapi saja segala sesuatu dengan suka cita kerena tidak ada satu hal pun yang terjadi dalam kehidupan kita itu tanpa seijin Allah.
Saat kita mengahadpi masalah itu dengan bijak dan berserah maka kita akan dengan bersuka cita melampaui semua msa sukar itu ahkan kita akan mendapat berkat dalam setiap masalah yang berhasil kita selesaikan dengan baik.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
1 Korintus 10:13

Senin, 10 Desember 2012

From This Moment


“FROM THIS MOMENT”


(Aku bersumpah bahwa aku akan selalu ada di sana. Aku memberikan
apapun dan segalanya dan aku akan selalu peduli.
Melalui kelemahan dan kekuatan, kebahagiaan dan kesedihan,
untuk makin baik, untuk lebih buruk, Aku akan mencintai kamu
Dengan tiap-tiap detak kalau perasaanku.)

Dari hidup saat ini telah mulai
Dari saat ini kamu adalah
Tepat di samping kamu adalah dimana aku pantas
Dari saat ini pada


Dari saat ini aku telah diberkahi
Aku hidup hanyalah untuk kebahagiaanmu
Dan untuk cintamu aku memberikan nafas terakhirku
Dari saat ini pada

Aku memberikan tanganku ke kamu dengan sepenuh perasaanku
Tidak dapat tunggu untuk hidupku dengan tidak dapat kamu tunggu untuk awali
Kamu dan aku tidak akan pernah terpisah
Impianku didatangi benar karena akibat kamu

Dari saat ini sepanjang aku hidup
Aku akan mencintai kamu, Aku menjanjikan kamu ini
Ada tak ada aku tidak akan beri
Dari saat ini pada

Kamu adalah alasan yang aku yakini di dalam cinta
Dan kamu adalah jawaban untuk pendoaku dari atas di atas
Semua kebutuhan kita baru dua diantara kita
Impianku didatangi benar karena akibat kamu

Dari saat ini sepanjang aku hidup
Aku akan mencintai kamu, Aku menjanjikan kamu ini
Ada tak ada aku tidak akan beri
Dari saat ini
Aku akan mencintai kamu sepanjang aku hidup
Dari saat ini.

Jumat, 07 Desember 2012

Berkat Yang Berharga

Berkat Yang Berharga

Berkat Yang Berharga
Bagi kebanyakan orang, berkat yang paling berharga adalah harta. Dengan uang yang banyak, maka semua hal yang diingini akan terbeli dengan mudahnya. Hidup berkelimpahan bahkan sudah menjadi impian yang dikejar oleh sebagian orang.
Kadang orang melupakan berkat yang sangat penting dalam kehidupan ini, yaitu kesehatan. Buat apa kita memiliki banyak harta bila kita dalam kondisi yang sakit? Apalagi bila penyakit itu tak dapat diobati dan hanya menunggu saatnya untuk mati?
Tubuh dikatakan sehat apabila kita memiliki pikiran yang sehat pula. Lalu bagaimana kita bisa memperoleh pikiran yang sehat? Kuncinya adalah kembali pada Yesus dan percaya sepenuhnya kepada-Nya.
Tuhan Yesus adalah sumber damai sejahtera. Saat kita berserah kepada Yesus, maka Roh kudus akan menguasa hidup kita sehingga kita terbebas dari pikiran-pikiran negatif yang mengakibatkan munculnya berbagai macam penyakit.

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Amsal 3:5

Minggu, 02 Desember 2012

Takaran Tuhan

Takaran Tuhan

Kenapa hidup saya harus seperti ini? Kenapa saya tidak menjadi kaya seperti meraka? Kenapa saya yang harus mengalami sebuah kehilangan? Kenapa saya harus hidup sendiri?  Dan masih banyak pertanyaan “KENAPA” yang keluar dari kehidupan kita.
Tuhan memiliki rencananya sendiri. Rencana Tuhan terhadap kita semua tidaklah sama. Dan kuk yang Tuhan pasangkan kepada kita pun berbeda. Tuhan sedah memberikan kuk yang pas dengan kita, tidak kebesaran, tidak kekecilan, tidak keberatan dan semuanya itu sudah pas adanya.
Tuhan sudah memberikan porsi iman yang pas kepada setiap kita. Talenta dan potensi yang Tuhan berikan itu tidaklah lebih besar dari kemampuan kita. Kenapa? Karena Tuhan tahu seberapa besar kita dapat melakukannya dan agar tidak menjadi beban bagi diri kita.
Yang membuat kita terbeban adalah saat kita mulai melirik kehidupan orang lain dan ingin kehidupan kita setara dengan mereka. Maka timbulah iri hati dan mulai mengasihani diri sendiri sehingga yang keluar dari mulut maupun doa kita hanya sebuah keluahan yang tiada habisnya.
Kita akan menjadi lupa untuk bersyukur. Lupa akan damai sejahtera yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Mungkin kita juga telah lupa dengan berkat-berkat Tuhan yang tak ternilai harganya yaitu, kesehatan, kebahagiaan, kekuatan untuk dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan, hidup yang tidak berkekurangan, tempat tinggal yang masih layak kita gunakan walau terkadang hunian itu bukan milik kita.
Jangan hanya menoleh ke atas saja. Lihatlah ke bawah. Lihatlah orang-orang yang tidur di emperan toko, yang mengais makanan pada tempat sampah dan yang memiliki tubuh tidak sempurna sehingga tidak mampu bekerja.
Jangan pernah menaggap kita hidup sendiri dan tidak mempunyai tempat untuk berbagi. Kita masih mempunyai keluarga. Kalau kita adalah orang tua, maka kita masih mempunyai anak untuk berbagi, begitu juga sebaliknya kita sebagai anak kita masih mempunyai orang tua untuk berbagi.
Saat kita benar-benar tidak ada orang untuk diajak berbagi, maka kita masih mempunyai Tuhan yang setia mendengarkan semua isi hati kita karena hanya Tuhanlah yang mampu memberika kelegaan.
Terimalah segala sesuatu yang ada pada diri kita saat ini dengan penuh ucapan syukur. Apa yang kita alami saat ini merupakan kehendak Allah atas kehidupan kita karena rencana Allah bukan rencana kita. Allah mempunyai pandangannya sendiri kepada hidup kita dan rencana Allah itu adalah rencana yang terbaik.
Saat anda dalam kesulitan, datanglah kepada Tuhan. Beseru-serulah kepada Tuhan dan percayalah bahwa kita mepunyai Allah yang lebih besar dari semua masalah yang ada di dalam kehidupan kita.
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Filipi 4:13

Selasa, 27 November 2012

Kamu Kuatir

Kamu Kuatir


Waktu tidak akan pernah menoleh ke belakang. Apapun masalahnya, apapun kondisinya, waktu akan tetap berjalan maju ke depan. Waktu tidak mengenal apa itu cinta, kasih, sayang, memberi atau rasa-rasa yang lain. Waktu akan tetap bekerja pada fungsinya yaitu setiap detik yang telah terlewat adalah masa lalu yang hanya bisa diingat dalam kenangan.

Bagi orang-orang yang mengalami sakit parah, maka waktu merupakan momok yang menakutan. Waktu ibarat sang malaikat maut yang akan datang pada waktu yang tak tentu. Sehingga mereka takut berkawan dengan waktu. Setiap detik yang di laluinya penuh dengan kekuatiran.

Bagi seorang pekerja, maka waktu adalah uang. Seberapa banyak kerjaan yang telah kita selesaikan, maka banyak pulalah penghasilan yang kita dapatkan. Maka secara tidak langsung, waktu telah menjadikan manusia sebagai hamba uang. Mereka akan kuatit bila tidak bekerja maka sama halnya tidak makan.

Waktu kerap menjadi teman pelbagai masalah. Waktu kerap menjadi sasaran ketika masalah-masalah tersebut menimpa hidup manusia. Manusia kerap menyalahkan masa lalu atas apa yang ia alami saat ini.

Tidak perlu takut dan kuatir akan hari esok. Kita hanya perlu melakukan yang terbaik hari ini, saat ini, dan detik ini. Apa yang akan kita dapatkan hari esok, merupakan tuaian dari apa yang kita tabur hari ini.

Jangan takut gagal. Kita hanya perlu melakukan segala sesuatu dengan baik dan tidak menyerah terhadap segala kegagalan. Tuhan akan melihat seberapa besar usaha dan iman percaya kita. Bersyukurlah dalam segala situasi dan percayalah bahwa kita akan mendapatkan yang terbaik karena Tuhan adalah sumber segala berkat.


Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Filipi 4:6

Rabu, 21 November 2012

Cobalah Dahulu

Cobalah Dahulu

Cobalah Dahulu
Burung tidak akan pernah bisa terbang tinggi bila tidak pernah mencoba untuk mengepakkan sayapnya. Seorang penyanyi tidak akan pernah bisa bernyanyi jika tak pernah mencoba membuka mulutnya. Kita tidak akan pernah menikmati terangnya lampu jika Thomas Alva Edison tidak pernah mencoba membuat lampu untuk kesekian kalinya dan tetap mencoba di atas kegagalannya.
Kata “tidak bisa” hanya dimiliki oleh orang-orang yang tidak mau mencoba. Kata “gagal” hanya dimiliki oleh orang-orang yang berhenti mencoba. Tidak ada kata “menang” bila mereka tidak pernah mencoba untuk berperang.
Kita bisa melakukan apapun karena Tuhan memberi kita akal budi dan hikmat yang luar biasa. Kita diciptakan secara berbeda karena setiap kita memiliki kualitas yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Saat kita percaya dan mau berusaha untuk menghadapi semua tantangan yang tersaji di depan, maka kita akan memetik buahnya. Kita akan mendapatkan berkat yang setimpal dengan apa yang kita imani dan kita kerjakan.
Kitab Amsal 12:27 mengatakan bahwa “Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.” Orang malas adalah orang yang selalu menyerah dalam setiap kegagalan yang ada. Kemalasan hanya akan menutup pintu berkat dan mengkerdilkan semua potensi dan talenta yang sudah Tuhan sediakan bagi kita. Tuhan sudah memberikan rancangan yang indah dan tugas kita adalah merawat serta menumbuhkembangkannya.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Yeremia 29:11

Senin, 19 November 2012

Tidak Kurang Panjang



Tidak Kurang Panjang

Tidak Kurang Panjang
Saat menjalani sebuah kehidupan, kita pasti akan selalu membutuhkan batuan orang lain. Kita tidak dapat hidup seorang diri karena pada saat kita keluar dari rahim serang ibu, kita masih membutuhkan perawatannya dan menjadikan kita seperti saat ini.
Saat kita menghadapi sebuah masa sulit, maka kita akan meminta tolong pada orang-orang terdekat kita. Lalu bagaimana bila mereka berada jauh dari kita? Kemana kita akan meminta tolong?
Terkadang ada hal-hal yang tidak dapat dipecahkan oleh manusia. Kemampuan manusia itu terbatas. Meminta tolonglah kepada Tuhan saat roh dan jiwa kita berada dalam posisi yang tidak aman.
Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong kita. Walau Tuhan maha tinggi adanya, Dia tidak maha jauh. Tuhan dekat kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya.
TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Mazmur 145:18

Senin, 12 November 2012

Hak Tuhan


Pernahkah kita merasa sakit hati terhadap orang lain? Dimana saat kita telah melakukan yang terbaik, akan tetapi sama sekali tidak dihargai oleh orang lain? Tentu ada rasa kecewa yang timbul di dalam hati.

Di dunia ini banyak rupa-rupa manusia dengan karakter hati yang berbeda pula. Ada yang baik dan ada pula yang jahat. Ada perkataan yang membangkitkan, ada pula perkataan yang menghancurkan.

Tidak sedikit pula diantara anak-anak Tuhan yang terbawa arus dunia, dimana saat orang lain telah membuatnya terluka maka mereka akan berupaya mencari cara untuk membalas dendam.

Tuhan menghendaki kita agar selalu hidup di dalam kasih. Tuhan ingin kita tetap melakukan hal baik saat orang lain melukai kita. Tidak akan ada artinya bila kita hanya berfokus terhadap sakit hati.

Berikan yang terbaik selama kita masih hidup. Buatlah Tuhan tersenyum dengan apa yang telah kita lakukan. Saat kita mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh maka Tuhan juga akan membela kita dengan sungguh-sungguh.

Sebab kita mengenal Dia yang berkata: “Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.” Dan lagi: “Tuhan akan menghakimi umat-Nya.”

Ibrani 10:30



Minggu, 11 November 2012

Menjadi Lilin


Pernahkah kita menyalakan lilin? Lantas kapan kita menyalakan lilin tersebut? Pada saat siang hari kah? Tentu saja tidak. Lilin itu akan kita nyalakan pada saat gelap. Dimana lilin itu akan menerangi seluruh ruangan yang ada. Walau terletak di tempat tersembunyi, maka cahayanya masih akan tetap terlihat.

Demikian juga kita telah diciptakan Tuhan sebagai anak-anak terang di tengah-tengah kegelapan dunia. Lilin itu menjadi terang setelah sumbunya dibakar dan membuat api itu tetap menyala. Sama seperti kita bila kita berkenan untuk dibakar dengan api Roh Kudus.

Lilin pun tidak selamanya menyala karena lama-kelamaan meleleh dan habis terbakar. Sama seperti kita sebagi anak-anak terang dimana kita harus berkorban perasaan untuk melayani sesama. Diremehkan, dikucilkan, ditentang, atau mengalami penolakan dari saudara kita yang tidak percaya.

Saat tugas kita selesai di dunia sebagai anak-anak terang, maka kita akan mendapat upah di sorga. Tuhan memberkan hadiah sesuai dengan apa yang sudah kta kerjakan di dunia bagi Dia.



Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Matius 5:13

Sabtu, 10 November 2012

Mintalah Dengan Jujur


Pernahkah kita merasa takut untuk meminta sesuatu kepada orang tua? Atau mungkin merasa ketakutan saat akan mengajukan ijin kepada atasan? Semua hal yang dirasakan adalah wajar adanya. Rasa takut adalah bukti bahwa kita taat.

Seperti yang baru saja saya alami pagi ini, dimana saya merasa sangat takut untuk meminta ijin cuti kepada atasan sehubungan dengan pelayanan singer besok pagi. Awalnya saya merasa kebingungan bagaimana cara menyampaikannya. Apakah harus jujur atau memakai alasan yang lain yang mungkin lebih umum dan masuk akal.

Akan tetapi saya selalu mengatakan yang sejujurnya dengan alasan-alasan yang apa adanya. Dan sungguh luar biasa secara langsung atasan saya memberi saya cuti esok hari. Kuasa Tuhan bekerja bila kita jujur.

Itu masih meminta kepada manusia dan diberikan sesuai yang kita minta. Apalagi bila kita memintanya kepada Bapa kita di sorga? Memintalah dengan jujur. Katakan apa yang kita inginkan secara spesifik. Jangan takut untuk berkata jujur karena Allah menyelami setiap hati kita. Dan percayalah bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik bagi kita.

Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Markus 11:24




Minggu, 04 November 2012

Hidup Untuk Memberi


Seberapa sering kita berbagi dengaan orang lain? Berapa banyak yang dapat anda berikan bagi orang lain? Dan kepada siapakah kita akan memberi? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering kita dengar melalui khotbah di gereja atau di renungan-renungan lainnya.

Beberapa hari yang lalu saya hendak pulang dari sebuah mall. Secara tidak sengaja, saya melihat seorang penjual tahu sedang berdiri di lahan parkiran mobil yang sepi. Rupanya orang tua penjual tahu itu takut berjualan di dekat pintu kluar atau pintu masuk mall lantaran takut di usir.

Tiba-tiba hati saya menjadi sangat iba. Saya berpikir bahwa, bagaimana jika harus berganti posisi dengan penjual tahu tersebut. Dimana hari sudah sangat malam dengan tahu yang masih belum laku. Darimana beliau akan menghidupi keluarganya bila tahu-tahu itu tak terbeli.

Lalu saya meminta tolong sudara saya untuk membeli 1 tahu saja kepadanya. Saya juga memberikan sejumlah uang untuk penjual tahu tersebut. Pada saat saudara saya melangkahkan kaki kepadanya, terlihat sorot mata penuh pengharapan. Berharap bahwa tahunya akan terbeli.

Saya ingin berbicara tentang kasih. Apa yang akan terjadi bila Tuhan tak lagi mengasihi kita? Apa yang terjadi bila Tuhan tak lagi memberi matahri esok pagi? BAgaimana bila Tuhan tak lagi memberi udara untuk kita hirup? Dan apa yang akan terjadi bila Tuhan tak lagi memberikan kita hidup?

Semua yang kita dapatkan sampai detik ini hanyalah karena kasih kemurahan Allah. Semua yang kita miliki saat ini hanyalah sarana dari Allah untuk memberkati orang lain. Kita datang kedunia tak membawa apa pun dan saat kita meninggalkan dunia. kita juga tidak akan membawa apa pun.

Saat kita menahan diri untuk memberi kepada sesama, maka jangan protes bila Allah menahan berkatNya untuk kita.

Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu

Markus 4:24




Rabu, 31 Oktober 2012

Aku Masih Beruntung

Aku Masih Beruntung


“Semalang-malangnya orang pasti ada untungnya.” Sepenggal kalimat yang dikatakan oleh salah seorang teman mama. Awalnya saya berfikir, bagaimana bisa orang yang terkena sebuah kemalangan tetapi masih untung. Setelah saya renung-renungkan, ternyata ada benarnya kalimat tersebut.
Contohnya saja kejadian yang menimpa kakak saya, hari senin yang lalu dia mengalami kecelakaan hebat yang mengakibatkan kepalanya mengalami benturan sehingga ada penggelembungan pada otaknya dan luka-luka di sekujur wajahnya. Saat teman mama tersebut menjenguk, beliau mengatakan, “Untung hanya wajahnya yang bengkak, bukan tangan dan kakinya, sehingga kakak saya masih dapat beraktivitas seperti biasa.”, “Untung kaca helmnya tidak pecah, soalnya ada sodara saya yang tabrakan motor, kaca helmnya pecah, serpihan kaca helm menancap di pelipisnya. Jadi harus operasi untuk mengambilnya.” Dan berbagai keuntungan-keuntungan lainnya.
Setelah saya pikir-pikir, benar juga ya. Kita patut bersyukur dalam segala hal. Baik dalam untung maupun malang, karena tidak selamanya kemalangan yang menimpa kita selalu berakibat buruk. Kita patut bersyukur dengan apa yang terjadi dalam diri kita, karena jika kita melihat kondisi orang lain, masih banyak yang berada di bawah kita, masih banyak yang lebih menderita dari kita. Dan yang pasti ada pelajaran berharga yang dapat kita petik dari setiap peristiwa yang kita hadapi. Dengan sakitnya kakak saya, akhirnya saya bisa merasakan kebersamaan keluarga. Selama ini kami sibuk masing-masing, tidak pernah bisa berkumpul semua keluarga dan merasakan kehangatan keluarga.
Jadi mengucap syukurlah dengan apa yang kita hadapi. Lihatlah keluar biar kita dapat merasa lebih beruntung. Jangan terfokus hanya pada kesakitan atau masalah kita, tapi keluarlah dari cara berpikir kita, karena sebenarnya kita masih beruntung.

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu
I Tesalonika 5 : 18


Teruslah Belajar

TERUSLAH BELAJAR

Teruslah Belajar

Bagaimana serang murid bisa pintar tanpa belajar? Tentunya dengan bantuan seorang guru yang memberikan pelajaran di sekolah. Seorang guru lebih menang semalam dari muridnya. Sebelum memberikan pelajaran esok hari, seorang guru akan mempelajarinya agar dapat menguasai materi sebelum diajarkan keesokan harinya.
Orang yang ingin maju dan ingin lebih unggul daripada yang lain adalah orang-orang yang mau menerima didikan. Didikan itu selalu membangun lewat pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, saran, kritik, nasehat, atau pun dalam bentuk yang lain.
Mungkin saat ini Tuhan mempercayakan kita untuk mengajar orang lain lewat peran kita sebagai seorang guru, orang tua, sahabat, pengurus gereja, pembimbing kelompok kecil atauapun melalui peran lainnya. Kita harus terus belajar akan kebenaran firman Tuhan dan melakukannya. Semakin kita dekat dengan Tuhan maka semakin banyak aksi-aksi ilahi yang terjadi dalam hidup kita.
Melalui pemgalaman, maka kita sudah belajar tentang kehidupan yang kita lalui dengan Tuhan sehingga kita mampu menjawab persoalan nyata yang menimpa kehidupan orang lain.
Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan mengajar.
1 Timotius 4:13

Selasa, 30 Oktober 2012

Pelajaran Tersenyum

PELAJARAN TERSENYUM

Saya adalah seorang yang mudah bersahabat, selalu tersenyum pada setiap orang, dan menyapa “hallo”. Saya pikir, tugas ini sangatlah mudah. Segera setelah menerima tugas itu, saya bersama suami dan anak bungsu saya pergi ke restoran McDonald’s. Waktu itu pagi di bulan Maret yang sangat dingin dan kering.
Kami berdiri dalam antrian menunggu untuk dilayani. Tiba-tiba semua orang di sekitar kami menyingkir, bahkan suami saya ikut menyingkir. Saya tidak bergerak sama sekali. Suatu perasaan panik menguasai diri saya. Saya berbalik untuk melihat mengapa mereka semua menyingkir. Ketika itulah saya membaui suatu “bau badan kotor” yang sangat menyengat. Tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma.

Ketika saya memandang laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri dekat dengan saya, ia “tersenyum”. Matanya berwarna biru langit indah seakan berharap untuk dapat diterima. “Good day,” katanya sambil menghitung beberapa koin yang telah ia kumpulkan. Lelaki yang kedua berdiri di belakang temannya. Tangan bergerak-gerak aneh. Saya menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita keterbelakangan mental. Sedangkan lelaki bermata biru adalah penolongnya. Saya menahan haru ketika berdiri di sana bersama mereka. Wanita muda di counter menanyai pesanan lelaki itu. Yang lalu dijawabnya, “Kopi saja, nona” karena hanya itulah yang mampu mereka beli. Asal tahu saja, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, kita harus membeli sesuatu. Ia hanya ingin menghangatkan badan.
Kemudian saya benar-benar merasakan desakan yang sedemikian kuat sehingga saya hampir saja merengkuh dan memeluk lelaki kecil bermata biru itu. Tetapi saya menyadari bahwa semua mata di restoran menatap saya, menilai semua tindakan saya. Saya tersenyum dan berkata pada wanita di belakang counter untuk memberikan pada saya dua paket makan pagi lagi dalam nampan terpisah.
Kemudian saya berjalan melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu sebagai tempat istirahatnya. Saya meletakkan nampan itu di atas meja. Saya menyentuh tangan tangan dingin lelaki bermata biru itu. Ia melihat ke arah saya, dengan air mata berlinang ia berkata “Terima kasih.”
Saya menepuk tangannya dan berkata, “Saya tidak melakukannya untukmu. Tuhan berada di sini bekerja melalui diriku untuk memberimu harapan.” Saya mulai menangis ketika saya berjalan meninggalkannya dan bergabung dengan suami dan anak saya. Ketika saya duduk, suami saya tersenyum dan berkata, “Itulah sebabnya mengapa Tuhan memberikan kamu kepadaku, Sayang. Untuk memberiku harapan.” Kami saling berpegangan tangan. Saat itu kami tahu bahwa hanya karena rahmat-Nyalah kami dapat memberikan sesuatu pada orang lain. Hari itu, cahaya kasih Tuhan yang murni dan indah ditunjukkan pada saya.
——–
Saya kembali ke kampus, pada hari terakhir kuliah, dengan cerita ini di tangan. Saya menyerahkan “proyek” itu dan dosen membacanya. Kemudian ia memandang saya dan berkata, “Bolehkan saya membagikan ceritamu kepada yang lain?” Saya mengangguk perlahan. Kemudian ia meminta perhatian dari kelas. Ia mulai membaca dan saat itu saya tahu bahwa kami, sebagai manusia dan bagian dari Tuhan, membagikan pengalaman ini untuk menyembuhkan dan untuk disembuhkan.
Dengan caraku sendiri saya telah menyentuh orang-orang yang ada di McDonald’s, suamiku, anakku, guruku, dan setiap jiwa yang menghadiri ruang kelas di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan satu pelajaran terbesar yang pernah saya pelajari : “Penerimaan Tanpa Syarat”. Banyak cinta dan kasih sayang yang dikirimkan kepada setiap orang yang mungkin membaca cerita ini dan mempelajari bagaimana untuk “Mencintai Sesama Dan Memanfaatkan Benda-Benda – Bukannya Mencintai Benda Dan Memanfaatkan Sesama

Temukan Cinta Dalam Pekerjaan

Temukan cinta dalam pekerjaan




Bila anda tak mencintai pekerjaan Anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi menggembirakan. Bila Anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja Anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor Anda. ini mendorong Anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi. Bila toh Anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja Anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga. Namun, bila Anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yang bisa Anda cintai dari kerja Anda; tanaman penghias, meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela.
Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa Anda cintai dari pekerjaan Anda, maka mengapa Anda ada di situ ??? Tak ada alasan bagi Anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain melakukan pekerjaan dgn  cinta yang tulus.

Rabu, 24 Oktober 2012

Kau Istimewa


Tuhan yang membentuk kita saja mengatakan bahwa kita sungguh amat baik, tetapi kenapa kita sering merasa kurang baik? Selalu merasa kurang dan kurang, selalu membandingkan diri kita dengan orang lain.
Banyak orang menghabiskan terlalu banyak waktu untuk meratapi keterbatasan, kelemahan, kegagalan dalam dirinya. Tetapi hanya sedikit orang yang menghabiskan waktu untuk menggali mutiara terpendam dalam dirinya. Mungkin inilah sebabnya banyak orang yang tidak mampu mencapai titik maksimal dalam kehidupannya.
Jadi daripada kita menghabiskan waktu terlalu banyak untuk menggerutu, menyesali keadaan, mulaikah temukan sebanyak mungkin mutiara terpendam dalam diri kita. Carilah, temukan, galilah, pergunakanlah, dan kita akan menjadi orang yang luar biasa. Ingat, pada dasarnya Tuhan menciptakan kita semua istimewa. Kau istimewa..

Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu.
Yesaya 43 : 4


Senin, 22 Oktober 2012

Aku Mengasihi Musuhku

Aku Mengasihi Musuhku..

Aku Mengasihi Musuhku.. Sebuah kalimat yang WOW banget menurut saya, mengasihi seorang yang jelas-jelas menjadi musuh kita. Mengasihi orang yang pernah melukai kita. Mengasihi orang yang tidak kita suka. Mengasihi orang yang jelas-jelas lawan kita. Mengasihi orang yang sangat menyebalkan.
Jika seseorang boleh memikih, pastilah mereka memilih untuk tidak berurusan dengan mereka. Dan jika musuh tersebut terkena musibah atau masalah yang berat, tidak jarang kita mengucap syukur atas masalah yang telah ditimpanya.
Manusiawi memang, tetapi Tuhan tidak menghendaki demikian dari kita. Tuhan ingin kita mengasihi musuh kita. Dalam Amsal 24 ayat yang ke 17 dikatakan demikian,
Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok.
Memang tidak mudah untuk mengatakan aku mengasihimu pada orang yang telah melukai kita. Tetapi mau tidak mau, kita harus melakukannya karena ini adalah perintah Allah. Tuhan melarang kita untuk tertawa di atas penderitaan musuh kita. Terus bagaimana kita melakukannya?  Lakukan pertobatan yang sesungguhnya dan minta Tuhan pulihkan hati kita supaya kita dapat mengatakan aku mengasihi musuhku.

Senin, 15 Oktober 2012

Allah Turut Bekerja



Allah Turut Bekerja
Dalam kisah perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Allah terbukti telah bekerja untuk bangsa itu. Allah bekerja sama dengan Musa untuk membawa bangsa Isarael keluar dari tanah Mesir. Saat di tengah perjalanan, Allah juga melakukan aksi ilahi yaitu dengan membelah laut sehingga bangsa Israel dapat menyeberanginya.
Allah juga bekerja dalam kehidupan kita dan sering kali mengajak kita bekerja sama untuk mewujudkan rencanaNya dalam kehidupan kita. Allah juga akan memberikan mujizat-mujizatNya bagi kehidupan kita.
Terkadang Allah juga mengijinkan berbagai macam penderitaan itu datang kepada hdup kita. Penderitaan merupakan alat yang dipakai Tuhan untuk memberikan berkatNya. Percayalah bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita akan mendatangkan kebaikkan bila kita percaya kepada Allah.

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Roma 8:28


Jumat, 12 Oktober 2012

Fungsi Firman Tuhan



Ada seorang kakek yang setiap hari selalu memberi nasihat kepada cucu-cucunya. Nasihat-nasihat itu selalu diberikan pagi hari sebelum cucu-cucunya berangkat ke sekolah. Respon mereka pun berbeda. Ada yang mendengarkan dan memahami, ada yang acuh, bahkan ada yang pergi begitu mendengar kakek mulai membuka mulut.
Selama kakek masih ada dengan nasihat-nasihatnya,kehidupan mereka masih bisa terkontrol dan segera kembali ke tingkah laku yang benar. Akan tetapi maut elah merenggut nyawa kakek itu. Kakek meninggal dan para cucu merasa sangat kehilangan.
Saat dewasa mereka menjadi 3 pribadi yang berbeda. Yang pertama selalu mendengar nasihat dengan benar dan melakukannya, akhirnya dia menjadi orang yang sukses secara jasmani maupun rohani. Yang kedua menjadi orang biasa saja karena tidak memperhatikan didikan dengan baik. Dan yang terakhir menjadi penjahat karena menolak didikan.
Nasihat kakek mempunyai fungsi yang sama dengan Firman Tuhan yaitu sebagai petunjuk yang benar dan membawa kita kepada kesuksesan baik jasmani maupun rohani.
Bila Firman itu tiada, maka tidak aakan ada lagi anak-anak terang ataupu jalan keselamatan. Semua akan binasa karena tak seorang pun mendadap didikan yang baik. Bersyukurlah bahwa firman itu masih ada dan jangan biarkan firman itu menjadi pajangan atau aksesoris pada saat ke gereja. Baca dan lakukanlah!

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Mazmur 119:105


Rabu, 10 Oktober 2012

Mintalah kepada Tuhan


Kita tentu pasti memiliki banyak keinginan yang ingin dipenuhi dalam menjalani kehidupan. Dari keperluan pokok sampai keperluan penunjang. Kita pasti akan menemui banyak jalan buntu dan berbagai macam kesulitan untuk mendapatkan sesuatu.
Ada rasa takut, kuatir, kecewa, atau rasa-rasa yang lainnya. Bila kita memintanya kepada manusia, maka bisa jadi dia akan memberikannya atau malah sebaliknya yaitu kita tidak akan mendapatkan apapun.
Mintalah terlebih dahulu kepada Bapa di sorga. Utarakanlah semua keinginan kita kepadanya. Tuhan akan memberi apa yang kita minta melalui berbagai macam cara. Tuhan bisa menggunakan apa aja sebagai saran untuk memberkati kita secara lahir mau pun batin.
Terkadang Tuhan memberi jawaban tidak atas permintaan kita. Itu bukan berarti Allh tidak mengasihi kita. Justru lewat penolakan itulah Tuhan menunjukkan kasihnya kepada kita. Tuhan mengerti mana yang baik dan yang tidak.
Pandangan Allah berbeda dengan pandangan kita. Apa yang menurut kita baik, belum tentu aik pula di mata Allah. Jadi serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah bahwa Ia akan memberikan yang terbaik dalam hidup kita.

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;

Mazmur 37:5


Selasa, 09 Oktober 2012

Allah Penjaga



Ada sebuah kesaksian sederhana. Malam itu ada seorang teman baru saja mengikuti ibadah di lingkungan. Dia tergolong orang yang rajin melayani di ibadah-ibadah raya gereja.
Malam itu, sepulang dari ibadah, ia bersama temannya mengunjungi salah satu pertokoan yang lumayan ramai apalagi di depan ada tulisan “bebas parkir”. Meraka berdua sangat menikmati saat-saat berbelanja di dalam. Ketika akan pulang, mereka tak menemukan kunci motor. Mereka berpikir mungkin terjatuh di dalam.
Saat kembali mengecek motor, ternyata kunci itu masih terpasang pada jok bagian belakang. Mereka tertegun bukan karena kelalaian, akan tetapi motor dan kuncinya masih ada, padahal tempat begitu ramai tanpa ada tukang parkir yang memantau kendaraan yang terparkir.
Allah sangat memperhatikan hal-hal terkecil dalam kehidupan kita. Dan Allah tidak akan membiarkan orang lain mengambilnya dari kita. Bila kita bersungguh-sungguh untuk menjaga hubungan kita dengan Tuhan, maka Tuhan juga akan sungguh-sungguh menjaga kita sampai hal terkecil sekalipun.

Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan;

Mazmur 37:39


Mengalah Bukan Berarti Kalah



Pernahkah kita melihat dua anak kecil, kakak beradik, sedang memperebutkan sesuatu? Terkadang rekasi yang mereka timbulkan berbeda-beda. Ada yang tetap mempertahankan apa yang dipegangnya, ada yang memangis, ada juga yang memberikannya dengan tulus.
Bagaimana dengan orang-orang dewasa? Apa yang terjadi saat salah satu anggota keluarga kita mendapatkan harta warisan yang lebih besar dari kita? Mampukah kita untuk mengalah?
Bagaimana dengan pertengkaran suami istri? Bila tak ada salah satu yang mengalah maka akan berujung pada perpisahan atau perceraian. Kekerasan hanya akan memecah belah dan bukan menyatukan.
Ada kalanya diam itu menjadi sangat mahal dan berarti dalam suatu hubungan. Mengalah bukan berarti kalah. Mengalah adalah salah satu bentuk kasih yang dapat kita berikan bagi orang-orang di sekitar kita.
Cobalah untuk mengasihi. Mengasihi dengan cara Kristus. Dengan rendah hati. Tidak selamanya masalah itu terselasaikan dengan kekerasan, melainkan dengan kerndahan hati.

Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.

Amsal 13:24


Minggu, 07 Oktober 2012

Badai Besar



Kita pasti sudah kerap mendengar cerita tentang Yunus. Dalam perjalanannya yang tidak taat akan perintah Tuhan, kapal yang Yunus tumpangi terancam oleh badai besar. Yunus pun dilempar ke laut dan seketika itu juga Tuhan mengirim seekor ikan yang sangat besar. Ikan itu pun menelan Yunus selama 3 hari dalam perut.
Pada waktu itu, Yunus berpikir bahwa dia akan mati, akan tetapi semua yang dipikirkannya telah salah. Dia masih bisa hidup di dalam perut ikan itu dan berdoa dalam keheningan. Badai dan ikan besar itulah yang dipakai Tuhan untuk membuat Yunus tetep taat kepadaNya.
Kita sering berpikir bahwa masalah besar akan membuat hidup kita binasa. Kehilangan pekerjaan, masalah ekonomi, kandasnya hubungan percintaan, atau masalah kehidupan yang lain telah membuat kita begitu putus asa dan hilang pengharapan.
Sadarkah kita bahwa semua “badai besar” dalam kehidupan kita merupakan alat yang dipakai Tuhan untuk mengembalikan jalan kita ke jalan yang benar? “Badai besar” dan “ikan besar” pun taat pada Yesus, dan percayalah bahwa apa pun kondisi yang kita alami saat ini adalah merupakan kehendak Bapa untuk membawa kita keluar dari kebinasaan

Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor ikan besar yang menelan Yunus; dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

Yunus 1:17


Selasa, 02 Oktober 2012

Bulan Baru, Semangat Baru



Sudahkah anda menyambut hari baru di bulan yang baru ini dengan semangat yang baru? Tuhan menciptakan hari ini untuk kita nikmati dengan melakukan segala sesuatu yang terbaik. Tuhan tidak pernah menciptakan hari yang buruk, semua hari itu baik karena Tuhan selalu memberikan berkat yang baru setiap paginya.
Awali hari dengan doa. Doa di dalam Roh Kudus akan mengungkapkan keluhan-keluhan yang tak terucapkan. Berdoa di pagi hari merupakan kunci utama untuk membuka pintu-pintu berkat.
Bersukacitalah di bulan yang baru. Tidak ada alasan yang tepat bagi kita untuk kecewa. Tuhan menjadikan semuanya baik. Tuhan menyertai setiap langkah kita. Tuhan selalu memberikan kebahagiaan lebih banyak dibanding dengan ujian yang kita lewati.
Selesaikan hari ini dengan baik. Jangan kuatir akan hari esok. Tuhan sudah merancang segala sesuatu dengan baik utnuk kita lalui setiap harinya. Bersyukurlah bila kita masih ada sampai hari ini, semua karena kasih kemurahan Allah kepada kita.

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Matius 6:34


Jumat, 28 September 2012

Jangan Menolak Kritikan



Ada seorang yang sangat marah saat dirinya sedang dikeluarkan dari tempat dia bekerja. Orang itu bekerja selama sebulan sebelum dia mendapatkan teguran dari sang pimpinan menjelang hari pemecatannya. Orang itu berkata, “Mengapa saya dipecat sedangkan setiap harinya tidak ada orang yang menegur saya ataupun peringatan-peringatan lain yang ditujukan kepada saya?”
Kritikan ataupun teguran sebenarnya sangat penting bagi kita. Orang yang mau mendengarkan teguran/krtikan adalah orang yang mau dididik.Teguran merupakan sarana yang dipakai Tuhan untuk menghindarkan kita dari masalah yang besar bahkan masalah yang dapat mempermalukan kita dikemudian hari.
Bersyukurlah terhadap semua tguran yang orang lain berikan kepada kita. Itu adalah cara mereka untuk menyatakan kasihnya kepada kita. Bila kita ingin mendapatkan hidup yang lebih aik, maka kita harus mau dididik dan siap menerima banyak teguran.
Jangan marah ataupun menolak saat orang lain mengeluarkan kata-kata yang tidak enak bagi telinga kita. Jangan ada sakit hati atau kecewa karena bila kita menerimanya dengan senang hati maka kita akan menyadari bahwa semua kata-kata itu membangun.

tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati (Amsal 13:18)


Selasa, 25 September 2012

Dipangkas Oleh TUHAN


Pernahkah kita melihat seorang tukang kebun yang tidak pernah merawat kebunnya? Tentu tidak kan? Seornag tukang kebun pasti akan memelihara kebun mereka dengan baik. Membersihkan kebun mereka dari tanaman pengganggu bahkan memangkas setiap ranting yang ada.
Apa tujuan tukang kebun itu memangkas setiap ranting pohonnya? Untuk mendapatkan hasil kebun/buah yang baik, maka dia harus menebang setiap ranting yang tidak menghasilkan. Setiap ranting yang gagal berbuah atau tidak memiliki fungsi, maka akan dibuang.
Seperti itulah Tuhan memperlakukan kehidupan kita. Tuhan akan memangkas hal-hal atau sifat-sifat yang tidak berguna dalam kehidupan kita. Dipangkas itu sangat sakit. Kita akan protes kepada Tuhan karena Tuhan telah mengijinkan kita mengalami benyak hal yang menyakitkan.
Sebenarnya Tuhan sedang menumbuhkembangkan kita dengan baik. Tuhan ingin membuat kita berbuah dengan baik. Pada saat pencobaan itu tiba, kita hanya akan melihat hal buruk saja dan tidak mampu melihat maksud baik yang terkandung di dalamnya.
Belajarlah untuk berpikir positif dalam setiap masalah yang telah Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita. Tuhan tidak pernah memberikan segala sesuatu yang hanya akan berakhir dengan sia-sia. Tuhan sudah meancangkan segala sesuatu dengan baik dan semua tu akan berakhir dengan berkat yang luar biasa.

Sebab sebelum musim buah, apabila waktu berbunga sudah berakhir, dan gugusan putik menjadi buah anggur yang hendak masak, maka TUHAN akan mengerat ranting-rantingnya dengan pisau pemangkas, dan menyisihkan carang-carangnya dengan memancungnya.

Yesaya 18:5


Senin, 24 September 2012

Lomba Puisi Tingkat SMP Kabupaten Toba Samosir


“HARAPANKU UNTUK ANAK INDONESIA”

Ketika  aku  melangkahkan  kakiku
Berjalan  keatas  bukit
Kutatap  alam  yang  indah 
Dihiasi  pelangi  dan  nyanyian  burung  yang  merdu
Kutatap  jauh  tak  tentu arah
Merenungi  masa  depan  ku  nanti
Masa  yang  penuh  rintangan
            Aku  sadar,  hidup  ini  penuh  perjuangan
            Kulihat  teman-teman  ku
            Yang  seharusnya  mengecap  pendidikan
            Harus  bekerja  keras demi  sesuap  nasi
Mereka  kehilangan  masa  kanak-kanaknya
Yang  indah  dan  masa  depan  mereka
Tetapi  hidup  terus  berjalan
Mereka  pun  tetap  bersyukur  kepada  Tuhan
Mereka  berharap  tangan-tangan  kasih
Yang  dapat  menyekolahkan  mereka
            Lalu…
            Akan  kah  aku bisa  mewujudkan 
            Mimpi  mereka..?
            Mengangkat  Indonesia  dari  kemiskinan
            Dan  juga  kebodohan…?
Aku  adalah  generasi  muda  Indonesia
Yang  percaya  kerja  kerasku  dalam  belajar
Menggali  potensi  diri 
Menghargai  waktu
Dengan  ijin-Mu
Aku  bisa  membangun  Indonesiaku
Bebas  dari  orang-orang  serakah
            Demi  mewujudkan  mimpi
            Sahabat-sahabat  kecilku 
Yang  saat ini tak seberuntung  diriku
Tuhan…  terima  kasih
Atas  karunia-Mu  kepada  ku
Ku  sujud  menyembah  di kaki-Mu
Ku  bersyukur  atas  segala  keagungan-Mu




                                                                                                 Karya:  Cici Astina Pasaribu
                                                                                                              Siswi SMPN. 4 Laguboti

Hanya Sejauh Doa




Pernahkah kita mengalami kesulitan ketika akan menghubungi seseorang? Saat ada masalah penting atau saat kita benar-benar membutuhkan pertolongan seseorang, kita pasti akan menghubungi mereka terlebih dahulu. Apabila posisi mereka ada di luar kota, maka akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk dapat menemui atau memberikan pertolongan kepada kita.
Tidak jarang kita akan merasa jengkel dengan situasi tersebut. Kita akan merasa putus asa bila tidak ada seorang pun yang dapat membantu atau mau mendengarkan keluhan kita. Hal ini dapat memberikan kesimpulan bahwa hidup kita benar-benar sendiri.
Orang yang beriman, pasti tidak akan putus asa. Orang beriman pasti tidak akan pernah merasa sendirian. Ada Bapa di surga yang mampu mendengarkan segala keluhan kita kapan pun kita butuhkan. Tidak ada jarak antara Bapa dan kita. Tuhan memang maha tinggi tetapi tidak maha jauh. Tuhan hanya sejauh doa.
Kapan pun kita perlukan, Tuhan selalu ada dan memberikan pertolongan lewat doa-doa yang kita panjatkan. Tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk menghubungiNya. Tidak perlu merasa takut bahwa tidak ada respon dariNya.
Berdoalah. Tuhan mendengarkan setiap hati yang percaya penuh kepadaNya. Saat kita berdoa, kita sama halnya dengan melakukan aksi ilahi. Doa-doa itu naik ke langit dan Tuhan menjawabnya melalui berkat-berkatNya.

Tetaplah berdoa. 1 Tesalonika 5:17