Kamis, 13 September 2012

Hidup Dalam Kesepian



Banyak orang dalam kehidupan sehari-harinya dihabiskan untuk bekerja. Bagi orang-orang dunia, waktu adalah uang dan uang sangat berkuasa atas hidup mereka. Mereka begitu sibuk dengan pekerjaan dan mulai menjadi hamba uang.
Seperti mesin, yang bila dipergunakan secara terus menerus tanpa istirahat, akan mengalami kerusakan yang sangat parah. Demikian juga dengan manusia. Manusia merupakan “mesin hidup” yang membutuhkan waktu istrirahat karena kesibukan yang dilakukan secara terus menerus akan mengakibatkan stres.
Orang-orang yang mementingkan kesibukkannya, sesungguhnya adalah orang-orang yang kesepian. Saat bekerja, mereka tidak mempunyai waktu untuk bersosialisasi dengan keluarga ataupun teman-teman. Jiwa mereka akan kosong dan tidak akan pernah bisa menikmati hidupnya.
Rasa kesepian bukan dilihat dari apa yang ada di luar kita, melainkan dari dalam hati kita. Kitab Amsal berkata supaya kita menjaga hati dengan segala kewaspadaan sebab dari situlah terpancar kehidupan.
Untuk mengatasi rasa kesepian kita perlu menjalin hubungan dengan Tuhan. Tuhan akan memenuhi hati kita dengan kasih dan damai sejahtera. Tuhan akan mengisi hati kita yang kosong dengan cinta-Nya. Tuhan tidak akan pernah membiarkan kita hidup dalam kesendirian.
Saat kita datang kepada Tuhan, Dia akan mengingatkan kepada kita tentang pentingnya suatu hubungan dengan keluarga dan sahabat. Dan Tuhan akan memakai kita sebagai penyalur berkat-berkat-Nya. Orang yang hidup hanya untuk dirinya sendiri adalah orang yang paling malang dan kesepian. Sebaliknya, orang yang memberikan hidupnya untuk orang lain dengan kasih, biasanya akan menemukan kebahagiaan dan kepuasan yang datangnya dari Tuhan.

Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah. Pada Allah ada keselamatanku dan kemuliaanku; gunung batu kekuatanku, tempat perlindunganku ialah Allah. Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Mazmur 62:6-9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar