Uang seringkali menjadi penguasa dalam
kehidupan manusia. Hati nurani akan lebih mementingan uang daripada
nilai-nilai kebenaran itu sendiri. Terkadang uang dapat menggeser posisi
Allah dalam kehidupan kita, sehingga uang merupakan segala-galanya
dalam kehidupan kita.
Ada sebuah
kisah tentang dua orang pendaki gunung. Kedua orang ini merupakan
orang-orang terkaya di kotanya. Saat mereka sedang dalam pendakian,
tiba-tiba turunlah badai salju yang menghambat perjalanan mereka. Karena
tidak ingin mati membeku, akhirnya mereka mencari tempat perlindungan.
Tidak lama kemudian mereka menemukan sebuah gua yang di dalamnya
terdapat setumpuk kayu. Mereka ingin menyalakan api akan tetapi tidak
ada sesuatu yang dapat mereka gunakan untuk menyalakannya.
Salah
satu dari mereka sadar bahwa masih memiliki banyak uang kertas di dalam
dompetnya. Segera orang itu mengeluarkan lembaran-lembaran kertas dan
membakarnya di antara tumpukan kayu itu. Kini mereka tidak lagi
kedinginan sampai badai salju itu reda.
Dari
cerita diatas dapat dikatakan bahwa uang bukanlah segala-galanya. Uang
tidak dapat membeli sebuah nyawa. Terkadang Tuhan ijinkan kita untuk
menempatkan harta itu pada posisi yang sebenarnya, seperti pada kedua
orang diatas yang membakar uang untuk mempertahankan hidup mereka.
Uang
merupakan fasilitas yang Tuhan berikan pada kita untuk membantu agar
kita dapat melayani Tuhan secara maksimal. Jangan jadikan uang sebagai
Tuhan dalam kehidupan kita karena uang merupakan sesuatu yang fana.
Hanya Tuhanlah yang mampu memberikan kehidupan kekal kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar