Jumat, 07 September 2012

Waspadalah Terhadap Isi Dompetmu

Uang seringkali menjadi penguasa dalam kehidupan manusia. Hati nurani akan lebih mementingan uang daripada nilai-nilai kebenaran itu sendiri. Terkadang uang dapat menggeser posisi Allah dalam kehidupan kita, sehingga uang merupakan segala-galanya dalam kehidupan kita.
Ada sebuah kisah tentang dua orang pendaki gunung. Kedua orang ini merupakan orang-orang terkaya di kotanya. Saat mereka sedang dalam pendakian, tiba-tiba turunlah badai salju yang menghambat perjalanan mereka. Karena tidak ingin mati membeku, akhirnya mereka mencari tempat perlindungan. Tidak lama kemudian mereka menemukan sebuah gua yang di dalamnya terdapat setumpuk kayu. Mereka ingin menyalakan api akan tetapi tidak ada sesuatu yang dapat mereka gunakan untuk menyalakannya.
Salah satu dari mereka sadar bahwa masih memiliki banyak uang kertas di dalam dompetnya. Segera orang itu mengeluarkan lembaran-lembaran kertas dan membakarnya di antara tumpukan kayu itu. Kini mereka tidak lagi kedinginan sampai badai salju itu reda.
Dari cerita diatas dapat dikatakan bahwa uang bukanlah segala-galanya. Uang tidak dapat membeli sebuah nyawa. Terkadang Tuhan ijinkan kita untuk menempatkan harta itu pada posisi yang sebenarnya, seperti pada kedua orang diatas yang membakar uang untuk mempertahankan hidup mereka.
Uang merupakan fasilitas yang Tuhan berikan pada kita untuk membantu agar kita dapat melayani Tuhan secara maksimal. Jangan jadikan uang sebagai Tuhan dalam kehidupan kita karena uang merupakan sesuatu yang fana. Hanya Tuhanlah yang mampu memberikan kehidupan kekal kepada kita.

Kata-Nya lagi kepada mereka: “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.”

Lukas 12:15


Tidak ada komentar:

Posting Komentar