Suatu hari ada seorang pemuda terlihat
sangat kelelahan. Dia telah seharian berjalan untuk mencari hal yang
sangat dia inginkan. Akan tetapi semua usahanya berbuah sia-sia. Tidak
jauh dari pemuda itu, ada seorang lelaki tua perlahan mendekatinya.
“Sepertinya kau tampak kelelahan anak muda.”“Ya, sudah seharian aku berjalan tapi tidak juga ketemukan kebahagiaan itu.”
“Kau lihat kupu-kupu di taman itu? Tangkaplah seekor untukku, maka kau akan menemukan kebahagiaan.”
Pemuda itu pun langsung menuruti kata-kata lelaki tua. Dikejarnya kupu-kupu itu. kupu-kupu berterbangan sesuka hati. Pemuda itu pun mengejarnya dan semua perhatian terfokus pada seekor kupu-kupu yang baru saja hendak ditangkapnya.
Kupu-kupu terbang di atas kumpulan bunga, dan lelaki itu pun mengejarnya dan merusak tanam bunga. Saat kupu-kupu melewati dedaunan, pemuda itu pun menyibakkan dan menginjaak segala sesuatu yang menghalangi langkahnya.
Pemuda itu pun mulai kelelahan. Lelaki tua pun memanggilnya…
“Hentikan perburuanmu anak muda. Istirahatlah sebentar.”
Pemuda itu pun mengentikan langkahnya dan kembali beristirahat dengan duduk di bawah pohon di dekat lelaki tua itu.
“Rupanya begitu caramu menangkap kebahagiaan? Kau menjadi tidak perhatian dengan apa yang ada disekitarmu. Kau merusak bunga-bunga bahwa tanaman yang ada di taman itu. sekarang lihatlah kupu-kupu itu. Mereka terbang berkelompok.”
Pemuda itu pun mengamati semua kupu-kupu yang ada di taman dan sesekali kupu-kupu itu hinggap di tangan lelaki tua.
Kebahagiaan tidak perlu dikejar. Kebahagiaan akan datang ketika kita mau peduli dengan orang-orang disekitar kita. Kebahagiaan akan datang ketika kita mau bersyukur akan apa yang telah kita miliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar