Kamis, 20 September 2012

Jangan Cerewet



Apa reaksi kita saat berhadapan dengan orang yang cerewet? Berhadapan dengan orang yang banyak omong, bahkn semua omongannya itu tidak mermutu. Kita akan mengeluh dalam hati dan rasanya ingin kabur dari tempat itu. Oranga yang cerewet cenderung sangat cepat dalam berbicara dan lambat dalam bertindak.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita termasuk manusia yang cerewet saat berdoa kepada Tuhan? Bersyukurlah bahwa kita memiliki Allah yang panjang sabar. Allah dengan senang hati mendengarkan setiap keluhan-keluhan kita. Saat orang lain tidak mau mendengrkan setiap keluhan kita, atau keluhan itu bersifat pribadi, datanglah pada Tuhan.
Tuhan menghendaki agar kita tidak hanya cerewet saat berdoa saja. Tuhan ingin kita juga berusaha dan bekerja keras untuk mengejar semua harapan kita. Jangan menjadi manusia “tong kosong nyaring bunyinya”. Kita memiliki Allah yang luar biasa, hendaknya kita juga memiliki kualitas hidup yang luar biasa.
Allah sudah menyiapkan masa depan dan berkat-berkat-Nya pada kita. Tuhan sudah memberikan semua itu pada kita. Yang menjadi permasalahannya adalah kita serngkali tidak menyadari hal itu dan kita tidak mempunyai usaha untuk mengambil semua berkat itu.
Saat seseorang ingin menanam buah, maka dia akan menaburkan bibit-bibit buah itu, memupuk, menyirami, dan memangkas cabang-cabang yang tidak menghasilkan. Kita tahu bahwa bibit-bibit yang ditabur itu sangat ringan dan tenaga yang kita keluarkan untuk menanam tidaklah banyak. Akan tetapi saat semua bibit-bibit itu tumbuh besar dan berbuah banyak, maka akan membutuhkan tenaga yang luar biasa unuk menuainya. Akan lebih berat saat menuai daripada menabur. Dibutuhkan kerja keras untuk menuai berkat-berkat yang dari Tuhan.
Jangan cerewet! Berusahalah dengan keras untuk mengambil berkat-berkatmu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar