Apa reaksi kita saat berhadapan dengan
orang yang cerewet? Berhadapan dengan orang yang banyak omong, bahkn
semua omongannya itu tidak mermutu. Kita akan mengeluh dalam hati dan
rasanya ingin kabur dari tempat itu. Oranga yang cerewet cenderung
sangat cepat dalam berbicara dan lambat dalam bertindak.
Bagaimana
dengan kita? Apakah kita termasuk manusia yang cerewet saat berdoa
kepada Tuhan? Bersyukurlah bahwa kita memiliki Allah yang panjang sabar.
Allah dengan senang hati mendengarkan setiap keluhan-keluhan kita. Saat
orang lain tidak mau mendengrkan setiap keluhan kita, atau keluhan itu
bersifat pribadi, datanglah pada Tuhan.
Tuhan
menghendaki agar kita tidak hanya cerewet saat berdoa saja. Tuhan ingin
kita juga berusaha dan bekerja keras untuk mengejar semua harapan kita.
Jangan menjadi manusia “tong kosong nyaring bunyinya”. Kita memiliki
Allah yang luar biasa, hendaknya kita juga memiliki kualitas hidup yang
luar biasa.
Allah sudah menyiapkan
masa depan dan berkat-berkat-Nya pada kita. Tuhan sudah memberikan semua
itu pada kita. Yang menjadi permasalahannya adalah kita serngkali tidak
menyadari hal itu dan kita tidak mempunyai usaha untuk mengambil semua
berkat itu.
Saat seseorang ingin
menanam buah, maka dia akan menaburkan bibit-bibit buah itu, memupuk,
menyirami, dan memangkas cabang-cabang yang tidak menghasilkan. Kita
tahu bahwa bibit-bibit yang ditabur itu sangat ringan dan tenaga yang
kita keluarkan untuk menanam tidaklah banyak. Akan tetapi saat semua
bibit-bibit itu tumbuh besar dan berbuah banyak, maka akan membutuhkan
tenaga yang luar biasa unuk menuainya. Akan lebih berat saat menuai
daripada menabur. Dibutuhkan kerja keras untuk menuai berkat-berkat yang
dari Tuhan.
Jangan cerewet! Berusahalah dengan keras untuk mengambil berkat-berkatmu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar